Petenis Serbia Novak Djokovic (REUTERS/David Gray)
London, 12/11 (ANTARA/AFP) - Novak Djokovic mengalahkan petenis Argentina Juan Martin del Potro saat peringkat satu dunia ini melaju ke final ATP Tour Finals dengan kemenangan 4-6, 6-3, 6-2 pada Minggu.

Djokovic akan menghadapi juara bertahan Roger Federer atau unggulan ketiga Andy Murray pada final Senin, setelah bangkit dari tertinggal satu set dan mengalahkan mantan juara AS Terbuka pada pertandingan semifinal yang berlangsung selama dua jam 11 menit di O2 Arena London.

Setelah melewati satu musim yang impresif, yang akan akan diakhiri dengan Djokovic menjadi petenis peringkat satu dunia untuk dua tahun berturut-turut, pria Serbia ini sekarang berkesempatan untuk menuntaskan perjuangannya dengan meraih gelar di ajang penutup musim untuk kedua kalinya.

Petenis 25 tahun ini memenangi turnamen penutup musim itu pada 2008 di Shanghai dan ia terlihat ingin mengulang kesuksesan tersebut setelah melaju ke final dengan empat kemenangan berturut-turut - satu-satunya laju tak terkalahkan dari delapan petenis yang mengikuti kompetisi ini - yang membuat ia meraih 74 kemenangan pada 2012, rekor yang hanya dapat disamai Devid Ferrer 11 bulan silam.

Djokovic meraih enam kemenangan dari delapan pertemuan sebelumnya dengan Del Potro, namun juara bertahan Australia Terbuka ini harus menggunakan cadangan energi dan determinasinya sebelum akhirnya menundukkan unggulan keenam tersebut.

"Ia merupakan pemain yang lebih baik di set pertama namun saya mampu membaliknya," kata Djokovic.

"Saya hanya berkata pada diri saya sendiri untuk terus berjuang. Ini adalah sebuah langkah maju karena inilah final pertama saya di London."

"Saya akan menyaksikan pertandingan malam ini dan siapapun yang saya hadapi dia pasti tangguh. Ini akan menjadi final yang hebat."

Kedua petenis merupakan penguasa permainan dengan menggunakan tenaga dan awal yang berat dapat diatasi oleh Del Potro, saat ia mengamankan dua break point pada gim ketiga sebelum Djokovic berjuang keras pada break point lainnya untuk membuat skor menjadi 3-3.

Beberapa petenis mampu ditaklukkan Djokovic melalui permainan reli di baseline, namun Del Potro memiliki ukuran tubuh dan kekuatan untuk menandingi siapapun dengan pukulan-pukulan groundstroke dia dan ia menekan petenis Serbia itu untuk melakukan sejumlah kesalahan, untuk mendapat break sehingga mampu unggul 5-4.

Djokovic tidak memiliki jawaban saat Del Potro dengan mudah menahan servisnya untuk memenangi set pertama, dan itu memerlukan kualitas hebat dari petenis Serbia itu untuk mampu bertahan dari tiga break poin pada game pertama set kedua.

Bagaimanapun, petenis Argentina itu masih mampu menyerang. Ia melepaskan kombinasi maut yang tidak mampu dihentikan Djokovic untuk membuatnya unggul 2-1.

Pada titik ini Del Potro, yang merayakan break dengan melepaskan tinju ke atas kepalanya, benar-benar mengendalikan permainan, namun ia bermimpi mencapai final terlalu dini.

Djokovic tidak berniat menyerah dan, dibantu oleh serangkaian kesalahan Del Potro, ia bangkit untuk mendapat tiga break point dan mengonversi upaya keempat di gim berikutnya.

Break lain yang dimiliki petenis Serbia ini membuat ia unggul 5-3 dan ia menahan rasa tegangnya untuk mengamankan set ini, dan membuat Del Potro yang kelelahan kembali ke bangkunya dengan beban berat di pundak.

Momentum permainan kini menjadi milik Djokovic, dan ia melaju melalui set terakhir, mengatasi perjuangan Del Potro dengan sejumlah break di game ketiga dan ketujuh. (RF/I015)